Buncis (Phaseolus Vulgaris)
- 2 tahun yang lalu
- Organic Farming

Buncis diperkirakan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan Eropa dan Amerika Selatan pada abad 16 atau 17. Buncis kemudian menjadi salah satu sayuran yang populer di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatra. Berbagai menu tradisional dan internasional berbahan buncis tersebar luas di Indonesia.
Buncis banyak mengandung vitamin C, K, A, folat, zat besi dan kalsium. Kandungan vitamin K buncis memperkuat tulang dan membantu mencegah osteoporosis. Sedangkan kandunagn asam folatnya menjaga kesehatan jantung dengan mencegah penumpukan homosistein yang dapat merusak dinding arteri. Kandungan serat buncis juga dapat membantu memperbaiki fungsi pencernakan dan mencegah sembelit.
Buncis paling sering disajikan dengan cara ditumis, disertai bawang putih, bawang merah, dan disertai cabai. Namun lazim juga disajikan dengan cara dipanggang dengan minyak zaitun, bawang putih cincang, dan sedikit garam. Untuk tumis dan panggang biasanya dipilih buncis yang masih muda sehingga masih lembut dan tidak berserat. [ Jay ]
Produk, Tanaman, Burung Terbaru

Head Lettuce (Lactuca Sativa)
Head Lettuce adalah jenis...

Labu Kuning (Cucurbita Maxima)
Siapa sangka Labu Kuning...

Telur Ayam Kampung
Telur ayam adalah salah...

Genjer (Limnocharis flava)
Genjer adalah sejenis...

Sawi Putih (Brassica Rapa)
Sawi putih adalah salah...
Artikel Terbaru
Biji-bijan telah menjadi...
Pandan HutanPandan...
Budidaya pertanian...
Kebun raya Bogor adalah...
Salah satu topik yang...